*Hukum mempelajari ilmu tajuid*
Alqur’an adalah kalam allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw untuk menjadi petunjuk bagi manusia sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Albaqarah ayat 185
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Rasulullah Saw juga memerintahkan umatnya untuk mempelajari alqur’an dan mengajarkannya kepada orang lain, Sebagaimana sabda belia (1 ) :
حدثنا أبو نعيم حدثنا سفيان عن علقمة بن مرثد عن أبي عبد الرحمن السلمي عن عثمان بن عفان قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إنَّ أَفْضَلُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik kamu yaitu orang yang mempelajari Alqur’an dan mengajarkannya.
Nah, melangkah dari hadist ini kita dapat melihat, siapa yang mempelajari alquran dan mampu mengajar kannya kepada orang lain dia termasuk orang yang paling baik.
Allah juga memerintahkan membaca alqur’an dengan baik, sebagaimana firman Allah surat Al muzammil ayat 4:
Dan Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
Pada ayat lain juga Allah memerintahkan membaca alqur’an dengan benar dan teratur, Firman Dalam surat alFurqan Ayat 32
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
[1066] Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati nabi Muhammad s.a.w menjadi Kuat dan tetap.
1. Sahih Bukhari Hadis Ke: 4740 / Bab kelebihan Alqur’an
Nah, untuk dapat membaca Alqur’an dengan baik dan teratur, ini diperlukan ilmu pengetahuan. Dalam yang mana para ulama mengatakannya dengan ilmu tajuid.
Sebahagian ulama berpendapat, wajib hukumnya mempelajari ilmu tajuid itu, mereka mengambil alasan dari firman Allah Dalam surat Almuzammil ayat 4:
Dan Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan
Pada zaman rasulullah belum ada yang namanya ilmu tajuid, begitu juga pada zaman sahabat, begitu juga ilmu-ilmu alat lain seperti : ilmu Nahu, ilmu saraf, ilmu mantiq, ilmu balaqah, ilmu tauhid, ilmu Fiqhi Dll. Timbulnya bermacam-macam ilmu itu dari ijtihad Tabi’in dan Tabi’tabi’in.
Alasan Para “ulama Ada beberapa 3 macam ( 2 )
I. Arti hukum wajib, berpahala mengerjakannya dan berdosa meningggalkannya. Ulama usulul Fiqh menetapkan hukum waji, karena dalam ayat itu Allah memakai kalimat Amar yang berma’na baca LAH. Perkataan lah yang diucapkan atasan kepada bawahan, maka perintah itu hukumnya wajib.
II. دَرْءُ الْمَقَاسِدِ مُقَدَّمُ عَلَى جَبَلِ الْمَصَالِحِ Artinya : Menghindari bahaya harus didahulukan dari mencari kebaikan. Membaca alqur’an tanpa ada ilmu tajuid, sudah pasti akan mengubah makna kata-kata dalam Alqur’an yang menjurus kepada salah paham dan menyimpang dari tujuan Allah dan rasul. Hal ini menimbulkan fatal dan bahaya besar contohnya:
1. Salah baca, membaca “Ain dalam يعلمون yang berma’na Mengetahui, terbaca hamzah, jadi يألمون yang berma’na fedih.
2. Salah panjang, membaca SIN pendek السَّعَةُ yang berma’na Kemam puan, terbaca panjang, jadi الساعة yang berma’na Qiyamat.
3. Salah dengung, membaca MIM berdengung dalam لَمَّا berma’na tat kala, dibaca tanpa dengung, jadi لَمَا pasti suatu.
2. Ilmu Tajuid Populer, 17 kali pandai. Oleh: Sei H. Dt.Tombak Alam.
4. Salah Harkat, Membaca LAM mati dalam جَعَلْنَا bermakna kami men jadikan, dibaca hidup, jadi جَعَلَنَا berma’na dia menjadikan kami.
Begitulah bahaya besar yang terjadi dalam agama islam kalau tidak belajar ilmu tajuid hanya membaca dengan begitu saja.
III. Imam Al jazariy berpendapat wajib benar, yang diungkapkan dalam sairnya:
وَاْلاَخَذَ بِالتَّجْوِيدِ حَتْمُ لاَزِمٌ لإنَّهُ بِهِ اْلاِلَهُ اَنْزَلاَ
مَنْ لَمْ يُجَوِّدِ القُرْأنَ آثِمٌ وَهَكَذَا مِنْهُ اِلَيْنَا وَصَلاَ
Pelajarilah ilmu tajuid Membaca qur’an tak bertajuid
Kewajiban yang pasti Itu berdosa dan keji
Karena begitulah tuhan Begitu benarlah nabi
Menurunkan kepada nabi Menyampaikan kepada kami.
Begitulah penting dan utamanya mempelajari ilmu tajuid ini. Justru itu bagi siapa yang membaca Alquran tanpa tajuid, sama halnya sibisu berbicara, si sumbing bersiul ataupan ibarat gulai tanpa garam.
Kesimpulan.
Alqur’an adalah kalam Allah Swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw dan disampaikan kepada umat untuk diamalkan, dan diberikan pahala oleh Allah bagi siapa saja yang membacanya. Tetapi apabila kita membacanya dengan salah ( Tanpa tajuid) akan menyebabkan salah ma’na yang mengakibatkan berdosa dan dilaknat oleh Allah Swt. Semoga kita semua menjadi orang yang mencintai Alqur’an yang mulia dan dapat membacanya dengan baik dan dapat kita jadikan pedoman.
*Sekian*
والله اعلم بالصَّواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar