Minggu, 30 Oktober 2011

Matrerial dan formal, analisis ilmu dakwah

Da’wah menurut bahasa:
Da’wah berasal dari bahasa arab الدعوه yang dapat diartikan dengan berbagai bentuk yaitu: undangan,memanggil,meyeru,mendoakan dll
Kata-kata دعا banyak sekali dijumpai dlm alqur’an diantaranya:
AL-Baqarah ayat 221
Al-Imran ayat 38 dalam bentuk do’a
AL-Maryam ayat 91
AL-Qamar ayat 10
AR-Rum ayat 25
AS-Saad ayat 51
AL-Qasas ayat 25
AT-Thaha ayat 108
AN-Nuur ayat 63
An-nahal 125

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

[845] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Dari ayat tersebut dapat kita fahami bahwa menyampai ajaran islam kepada orang lain, baik itu kepada orang non muslim, ataupun muslim sendiri, diperintahkan dengan menggunakan lafat fiil amar, artinya perintah.
Dakwah itu sangat penting agar agama yang kita cintai ini, dapat tertanam dihati setiap orang yang memeluknya. dan yang yang lebih penting lagi agar pemeluknya dapat mengamalkan semua peraturan yang terdapat didalamnya. untuk mencapai itu semua, diperlukan sebuah ilmu yang tujuannya agar para pendakwah dapat mempelajarinya. jika pengetahuan ingin disebut ilmu, maka harus berobjektivitas. baik itu material ataupun formal.


Objek material dan Objek formal.
Beberapa sarjana mencoba membuat rumusan objek material dan objek formal imu dakwah. diantaranya, Cik hasan Bisri (dalam asep wahidin, 2002: 231). Beliau menyebutkan objek material ilmu dak wah adalah unsur-unsur dakwah yaitu:
1. Pendakwah
2. Mitra dakwah
3. Metode dakwah
4. Pesan dakwah
5. Dan Media dakwah
Sedangkan objek formalnya sudut pandang tertentu yang dikaji dalam ilmu dakwah, yaitu:
1. Disiplin Tabliq
2. Pengembangan Masyarakat Islam
3. Dan Menajemen Dakwah

a. Objek Material.
1. Pendakwah.
“Seperti kita ketahui pendakwah adalah penyampai sesuatu pesan kepada orang lain baik keagamaan ataupun lainnya. yang mempunyai tujuan mengajak manusia untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. dalam hal ini objak ilmu dakwah adalah, sipendakwah itu harus mampu menguasi materi-materi yang ingin disampaikan, seperti menguasai Al-qur’an, hadist, ijmak, qias, sejarah, dll. dengan menguasai semua ini, pendakwah akan lebih mudah untuk mendakwahkan apa yang diinginkannya. kemu dian sipendakwah juga harus mempunyai sifat-sifat terpuji, seperti: Jujur, Amanah, Sopan, dapat membaca keadaan, mudah senyum, sabar, ikhlas, dll.
2. Mitra Dakwah.
“Mitara berarti teman, dapat juga diartikan dengan orang yang mendengarkan dakwah (mad’u lah), disini mitra dakwah sangat membantu proses jalannya dakwah itu sendiri, karna bagaimanapun hebatnya da’i , apapun yang disampaikan, tanpa adanya pendengar, saya kira tidak ada faidahnya, coba bayangkan seandainya seseorang berdakwah dengan mengebu-gebu, tapi didepan kuburan, ataupun ditengah malam yang sunyi tanpa seorangpun yang mendengarkannya, pasti tidak ada manfaatnya. bahkan timbul fitnah yang tidak diinginkan. mungkin orang mengatakan, Wah, ustadz itu sudah gila, masak pidato ditengah kuburan!. coba bayangkan seandainya ini terjadi pada anda. anda akan merasa dikucilkan, dan merasa minder (ngak PD). kita juga banyak melihat realita yang terjadi dikalangan para muballiq, dia tidak mau diundang untuk yang kedua kalinya ditempat yang sama, karna merasa tidak gemari oleh mad’u.
dengan demikian jelaslah bahwa mitra dakwah itu termasuk dalam unsur-unsur objek dakwah.
3. Metode dakwah.
“Metode adalah cara penyampain sesuatu kepada audien (Mad’ulah) dengan menggunakan cara sebaik mungkin, pada zaman rasulullah, tatkala beliau mengembangkan ajaran islam mula-mulanya dengan sirriyah (sembunyi-sembunyi), karna pada masa itu islam masih dianggap asing, penduduk-penduduk mekah masih menyembah berhala, tetapi setelah islam sudah banyak pengikutnya barulah rasulullah mendakwah kan islam secara terang-terangan.
“Kita sebagai umat Muhammad Saw, perlu untuk mencontoh cara rasul ini, pertama-tamanya kita berdkwah kepada diri sendiri kemudian keluarga, tetangga, ahli qaryah, dan selanjutnya, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat at-tahrim ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Jadi cara-cara (Metode) untuk mendakwahkan sesuatu kepada mad’ulah, agar mad’u dapat menerima, dan memahami apa yang didakwahkan diperlukanlah sebuah ilmu, dalam ilmu dakwah dinama kan objek material dakwah.

4. Pesan Dakwah
“ Seorang pendakwah, tujuan utamanya adalah menyampaikan materi-materi (pesan) kepada mad’ulah, dalam hal ini pendakwah harus dapat mengetahui pesan apa yang harus disampaikan agar mad’ulah dapat menerima dengan baik dan mudah difahami. agar pesan dapat diterima dengan baik, Da’i harus menguasai paling sedikit 7 perkara :
1. Harus mampu berbahasa dengan baik
2. Pesan yang disampaikan tidak terlalu panjang
3. Pesan Tidak terlalu singkat
4. Pesan sesuai keadaan / kejadian
5. Pesan tidak mengandung perpecah belahan
6. Pesan mempunyai refrensi
7. Pesan tidak mempojokkan orang lain

“ kalau ketujuh ini sudah ada pada da’i, besar kemungkinan pesan yang disampaikan tidak sia-sia. tetapi kalau salah satunya tidak ada mungkin pesan tidak diterima, contohnya bahasa, seandainya da’i berdakwah pada satu daerah yang semua penduduknya orang aceh, sementara da’i berpesan dengan bahasa indon, secara adatiah mad’u akan meninggalkan da’I satu persatu. begitu juga sebaliknya. ini berdasarkan satu qaidah : وضع شيئ فى المكانLetakkan sesuatu pada tempatnya.
“pepatah arab mengatakan : انظر ما قال ولاتنظر من قال Lihat apa yang dikatakan jangan lihat siapa yang mengatakan.
“jadi ilmu yang mempelajari bagaimana pesan dapat diterima orang lain (mad’lah) dalam ilmu dakwah disebut objek material.

5. Media dakwah
“ Media dakwah, adalah alat-alat yang digunakan untuk memudahkan bagaimana Da’I mudah untuk men transper pesan-pesan dakwah kepada mad’ulah. banyak alat media yang terdapat pada zaman sekarang yang dapat membantu kelancaran mensosialisasikan pesan-pesan. media tebagi dua,
1. Media cetak
2. Media elektronik
“Untuk mensosialisasikan pesan-pesan, Da’I dapat menggunakan media cetak seperti : surat kabar (News paper), Majalah, spanduk, Buletin dll.
“Da’I juga dapat menggunakan media elektronik seperti : televise, Internet, Visual, Vcd dll.
”Pada zaman rasululullah tidak ada yang nama media cetak atau elektronik, rasululullah menyampaikan dakwahnya dengan cara alami. Tapi pada zaman sekarang elektronik sangat membantu, coba kita bayang kan seorang pendakwah zaman sekarang, berdakwah ditempat terbuka yang mad’u nya banyak, seandainya tidak menggunakan micropon tentu pesan tidak dapat diterima dengan sempurna.
”Jadi media yang digunakan untuk dakwah termasuk objek meterial ilmu dakwah yang sangat penting.

b. Objek Formal Ilmu Dakwah.
1. Disiplin tabliq.
2. Pengembangan masyarakat islam
3. Manajemen dakwah

1. Disiplin tabliq
“Tabliq adalah penyampaikan pesan oleh da’I terhadap orang-orang muslim atau non muslim untuk kembali kefitrahnya sebagai hamba yang wajib melaksanakan perintah-perintah Allah Swt, yang lebih kita kenal dengan : أمر معروف نهى منكر . seperti mengajak/ mengigatkan manusia mengerjakan sholat, puasa, zakat, bersedeqah, berbuat baik terhadap sesama, dsb. karna dalam agama sendiri, manusia diperintahkan untuk saling menasihati antara satu dengan yang lainnya. sebagaimana firman Allah dalam surat ‘asri :

1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
“Dalam ayat ini diterangkan, semua manusia itu dalam keadaan rugi, kemudian ditakhsis dengan kalimat ILLA hanya orang yang beriman disertai dengan amal-amal shalih, dan saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran yang tidak mendapatkan kerugian. nah, berarti berdakwah / tabliq atau memberi kan tausiah adalah perbuatan yang sangat baik dan dianjurkan dalam islam dan termasuk dalam objek formal ilmu dakwah.

2. Pengembangan Masyarakat Islam.
“Pengembangan berarti memperluas jaringan islam dimulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga, ahli qaryah. kita dapat mengambil contoh dari rasulullah, beliau mengembang kan islam dimulai dari keluarga. sehingga islam berkembang keseluruh kota mekah sampai kemadinah bahkan keseluruh penjuru dunia. kita sebagai umat perlu mencontoh rasulullah, karna beliau adalah seorang tauladan yang perlu diteladani sebagaiman firman Allah Swt dalam surat al-ahzab ayat 21:
                 
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

“Dalam ayat ini jelas terlihat bahwa rasul sebagai ikutan dan contoh dalam kehidupan yang diridhai Allah Swt. kita tentu bertanya-tanya, kenapa nabi Muhammad berhasil mengembangkan islam keseluruh dunia ?, banyak para ilmuan bependapat bahwa keberhasilan nabi muahammad saw, karna sesuai perbuatan dengan pembicaraan. apa yang disampaikan nabi kepada umat nabilah yang pertama-tama mempraktekkannya dalam kehidupan. ini sesuai dengan qaidah usul : لسان الحال افصح من المقال praktek lebih pasih dari tiori. bahkan seorang non muslim yang bernama MICHAEL H. HART menempatkan nabi Muhammad diposisi pertama dari seratus orang pemimpin yang berpengaruh dalam sejarah. ini terbukti karna ajaran nabi Muhammad masih sangat dicintai oleh manusia. jadi ilmu yang mempelajari bagaiman agar islam berkembang, dalam ilmu dakwah tergolong objek formal dakwah.

3. Manajemen dakwah
“Manajemen adalah cara bagaimana program / rencana yang diciptakan dapat berjalan sebagaimana yang di inginkan, dalam hal ini manajemen dakwah sangat penting untuk membentuk agar dakwah yang disampai kan Da’I dapat diterima oleh mad’ulah. seperti contoh : seorang da’i berdakwah dihadapan anak-anak, da’I harus menyampaikan pesan dengan gaya seperti anak-anak, dengan banyak bernyanyi, melawak, agar anak itu dapat mencernanya. dan jika berhadapan dengan para ilmuan da’I harus menyampaikan dengan ilmiah.
Seperti dalam sebuah pepatah : خطب الناس على فدرة العقلاء Sampaikan kepada manusia menurut kemampuan akal mereka.

c. Analisis Ilmu dakwah.

“Analisis adalah penelitian terhadap ilmu dakwah dari segala bentuk agar dapat memahami makna sebenar dari dakwah itu sendiri. dari karna inilah timbul perbedaan pendapat diantara para peneliti diataranya :
1. dakwah menurut ABU BAKAR ZAKARIA قال: Da’wah adalah usaha para ulama, orang –orang yang memiliki pengetahuan agama untuk memberikan pelajaran pada khalayak umum sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tentang hal-hal yang dihujjahkan baik dunia maupun akhirat/ agama.
2. Dakwah Menurut SYEKH M.ALQADIR HUSIN قال : Da’wah adalah menyeru manusia kepada kebaikan dan petunjuk serta menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran agar bahagia dunia akhirat.
3. Dakwah Menurut ALI HASYMI قال: Da’wah adalah mengajak orang lain untuk meyakini ,mengamalkan aqidah syariat islam yang telah diamalkan pendawah itu sendiri.

“Semua analisis yang telah dilakukan oleh para ilmuan ini, tujuan utamanya adalah nutuk menyeru semua manusia kejalan yang diridhai Allah SWT. agar manusia berbahagia dunia akhirat.

“Kesimpulan”
“Dakwah dalam kehidupan sangat kita perlukan agar apa yang kita inginkan tercapai. dalam hal ini ilmu dakwah juga sangat penting karna tanpa ilmu, kita tidak mungkin mencapai tujuan dengan baik, apabila dakwah itu penting berarti ilmu untuk menuju dakwah juga penting, sebagaimana terdapat dalam qaidah usul : للوسائل حكم المقاسد : jalan menuju sesuatu hukumnya seperti yang dituju.
”Kita berharap dan memohon do’a kepada Allah SWT agar kita semua dapat menjadi pendakwah-pendakwak yang propesional yang mampu mengajak manusia kejalan yang diridhai Allah Swt, agar kita termasuk dalam lingkungan Lafadz : امتثال اوامر الله واجتناب نواهيه سرا وعلانية . Melaksanakan seluruh perintah dan menjauhkan seluruh larangan secara sembunyi dan terang-terangan.
Walaupun makalah ini singkat kalau dapat difahami sangat berarti, Cendikiawan cina mengatakan, BU THONG RHU YHI-YHI ZHING, sedikit tapi memahami, lebih baik dari pada banyak tapi setengah-setengah.
Pepatah arab mengatakan : ما قلَّ وكفى خيرٌ مما كَثُرَ وألهى . Sesuatu yang sedikit dan cukup adalah
lebih baik daripada banyak namun terlupakan.





Sekian


والله اعلم بالصَّواب

”Daftar Bacaan”

1. Ilmu dakwah : Prof. Dr. Moh Ali Aziz, M. Ag
2. Al-quranul Karim
3. Seratus tokoh Paling berpengaruh dalam sejarah : Michael H. Hart
4. Syarah Warqat : jalauddin mahali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar